Masih pilih-pilih mobil built-up? Kalau ya, tak ada salahnya melirik mobil yang satu ini. Terlebih lagi kalau Anda orang Jawa, dan bangga dengan ke-jawa-an Anda. Atau orang Indonesia yang njawani. Dijamin, Anda tak bakal kecewa dengan mobil ini. Soalnya, pembuatnya bukan sembarang produsen mobil. Pembuatnya adalah si pencipta mobil mahal cap bintang tiga: Daimler-Chrysler.
Chrysler Java nama mobil itu. Sekilas, ada bau-bau Mercedes-Benz A Class 180 pada sosoknya. Maklum, sebagaimana A Class, Daimler-Chrysler memang menggolongkannya sebagai mobil kecil dan kompak. Meski begitu, ketimbang A Class, Java tampil lebih serius dan normal ukurannya. Pembuatnya pun menyebut Java sebagai kawin silang mobil kompak dan sport utility vehicle.
Diniatkan sebagai mobil keluarga untuk Asia dan Eropa, Java memiliki ruang penumpang yang terbilang lapang. Bukan hanya kesannya saja yang lapang, tapi memang benar-benar lapang secara fisik. Kelapangan ini tercipta karena dua hal. Pertama, kaca depan diposisikan lebih ke depan. Selain melegakan ruang, posisi kaca ini membuat Java jadi lebih aerodinamis dan sporti. Kedua, roda Java ditempatkan hampir ke semua sudut depan dan belakang. Walhasil, jarak sumbu roda jadi panjang: 98,3 inchi (lebarnya, depan 59,1 inchi).
Kelapangan bakal lebih terasa jika orang sudah masuk ke dalam. Entah Anda duduk di depan atau belakang, kesan lapang bakal tetap terasa. Ini lantaran Java menggunakan desain kursi penumpang yang disebut sebagai panoramic concept. Konkritnya, kursi belangan dibuat lebih tinggi dari kursi depan atau pengemudi. Dengan begitu, penumpang bisa leluasa memandang panorama di depan.
Melengkapi kelapangan itu, interiornya di rancang berkesan mewah dan elit. ''Untuk Java, kami membuat rancangan interior khusus, lengkap dengan detail mewah khas jajaran mobil kelas atas Chrysler,'' bilang Freeman Thomas, Vice President Andvanced Product Design Strategy Chrysler. Lebih tegas lagi, Java --yang disainnya rampung sebelum merger Chrysler dan Daimler-- merupakan kelanjutan yang logis dari mobil konsep terdahulu yang kini sudah mulai dipasarkan Chrysler Pronto.
Soal tenaga, mesin yang dicangkokkan ke ''mobil orang Jawa'' ini terbilang memadai: 4 silinder, 1.400 cc, 80 hp. Transmisinya manual 5 kecepatan. Ditaksir, Java bisa melacu ke 60 mph dalam hitungan 12,6 detik. Kecepatan maksimumnya dibuat 105 mph. Bensinnya dijamin irit 24 mpg, dalam kota, dan 40 mpg di jalan tol.
Java tampil lebih cantik berkat pemakaian pelek 18 inchi di semua roda. Sayangnya lebar bannya terbilang kecil, 185. Pelek ini tersambung ke sistem suspensi depan yang memakai Mac-Pherson struts , serta sistem trailing link di belakang. Baik suspensi depan maupun belakang sudah dilengkapi dengan batang stabiliser.
Kemana mesti datang kalau hendak membeli? Sabar. Chrysler Java ini sampai sekarang masih berupa mobil konsep. Ia pertama kali diperkenalkan Januari lalu saat berlangsung Los Anggeles Auto Show. Ketika itu disebutkan bahwa Java diniatkan sebagai mobil kompak yang bakal dipasarkan di Eropa dan Asia. Sejalan dengan itu, pertengahan tahun lalu, mobil yang dirancang Pacifica Advanced Product Design (Carlsbad, California) itu pun digiring untuk tampil di Frankfurt Motor Show.
Kapan Java digiring ke sini? Masih belum jelas. Kalau pun jadi, boleh jadi mungkin bukan Java yang bakal datang. Soalnya, sebagaimana umumnya mobil konsep, produsennya biasanya lebih cenderung mengambil ''jiwa''-nya ketimbang bentuk nyata kosnep yang sudah jadi. Artinya, mungkin yang diambil hanya semangat ''kecil tapi leganya'' yang diambil. Produk finalnya mungkin bukan Java, tapi bisa dengan nama lain. Apa? Sunda? Batak? ?
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar