Dengan Cu Masy Beriam dapat lebih Maju

Dusun beriam yang terletak di kecamatan Manis mata, Kab.Ketapang, Kalbar merupakan salah satu dusun yang dihuni oleh suku Dayak Beriam. Jarak dusun beriam dengan kota kecamatan kira-kira 3,5 Km. Walau masih banyak jalanan yang berlubang, akan tetapi dari ujung kampung keujung kampung berikutnya sudah beraspal. Perjalanan dari kota kecamatan ke dusun tsb dapat ditempuh dengan menggunakan Mobil atau sepeda motor dan waktu tempuh kira-kira 10-15 menit.Urang beriam sebutan asli penduduk desa tersebut, dulu sangatlah susah karena untuk bisa membeli kebutuhan sehari hari mereka harus pergi ke kota kecamatan, namun hal itu kini sudah juah berubah, salah satunya karena sudah banyak warung/toko yang menyediakan kebutuhan hidup sehari-hari warga.

Hal tersebut tidak lepas dari peran serta dan kehadiran Cu di beriam, yang menyadarkan warga akan pentingnya menabung dan menjadi angota CU. Berdasarkan hasil wawancara saya dengan salah seorang warga beriam yang memiliki warung/toko tsb, keberhasilannya membuka warung dan berjual tidak terlepas dari peran serta pengurus Cu yang ada di desa tersebut. Orang tsb mengatakan kepada saya yang kebetulan saat itu mengadakan wawancara demi mengisi program kerja Himpunan Mahasiswa Dayak Semarang (Himdas), keberhasilannya berjualan merupakan hasil pinjaman dari tabungannya di Cu tsb dan karena para pengurus Cu di desa tsb selalu memberikan latihan dan penyuluhan-penyuluhan secara rutin sehingga ia benar-benar mengerti manfaat menabung di Cu sekaligus mendayagunakan hasil pinjaman dari tabungannya di Cu.

Dalam kesempatan yang sama, masih dlm program kegiatan himdas, saya juga berhasil melakukan wawancara dengan salah seorang bapak yang membangun rumahnya. Beliau mengatakan, hasil menabung di Cu sangat luar biasa karena baru beberapa tahun dengan menabung secara teratur ia bisa membuat rumah yang nilainya bisa dikatakan cukup besar untuk ukuran masy di kampung. Beliau juga menambahkan sebelumnya ia pernah menabung di salah satu lembaga perbankkan tetapi bunga yang ia dapatkan tidak seberapa dan jika dibandingkan dengan menabung di Cu akan sangat jauh nilainya.

Selain kedua orang tersebut berhasil saya wawancarai, saya juga berkesempatan melakukan wawancara dengan seorang penjul sayuran di desa tersebut (Hadian), ia mengatakan usaha sayur yang ia rintis merupakan hasil dari meminjam di Cu dan setiap bulannya ia hanya mengansur bunga pinjaman, sehingga tidak perlu mengangsur pokok pinjamannya karena setiap bulan angsuran bunga pinjaman di Cu dihitung secara menurun sehingga tidak menyulitkannya melakukan pembayaran. Ia bercita-cita suatu saat usaha sayurnya dapat maju dan berkembang sehingga keinginanny untuk menjadi pengusaha sayur dapat terwujud. Dan ia bercita-cita setelah pinjamannya di Cu dilunasi ia akan mengembangkan sisa hasil usaha sayurannya untuk merambah penjualan sayur yang lebih besar, paling tidak imbuhnya pasar sayur di kecamatan manis mata semuanya berasal dari hasil usaha sayurnya, sehingga masy tidak perlu lagi membeli sayur dari tempat lain, karena sayuran yang ia jual juga kualitasnya tidak kalah bagus bahkan dijamin segar dan bermutu karena selalu dilakukan perawatan (pemupukan dan penyiraman) secara teratur.


Tidak ada komentar: